Mengenal Apa Itu Penyebab Skoliosis

Mengenal Apa Itu Penyebab Skoliosis

Secara umum, skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuat tubuh seseorang condong ke salah satu sisi, bisa condong ke kanan atau kiri. Jika memiliki gejala seperti ini, Anda membutuhkan klinik terapi skoliosis di Jakarta yang profesional dan terpercaya untuk menanganinya.

Gejala skoliosis berbeda-beda sesuai dengan keparahan kondisinya. Gejala umumnya adalah postur tubuh miring ke kiri atau kanan disertai salah satu bahu lebih tinggi. Gejala parah biasanya ditandai dengan salah satu tulang belikat lebih menonjol dan tulang pinggang tidak rata. 

Postur tubuh yang melengkung parah menimbulkan rasa tidak nyaman pada punggung. Biasanya tulang belakang juga dapat berputar sehingga lengkungan bertambah parah. Hal buruk ini dapat menimbulkan salah satu tulang iga tampak menonjol jika dibandingkan dengan sisi lainnya. 

Jika tidak segera disembuhkan, skoliosis dapat semakin parah. Salah satu akibat parahnya gejala ini ditandai dengan gangguan pernapasan yang semakin sesak atau semakin berat. Sebelum hal ini terjadi, Anda harus segera melakukan terapi penyembuhan di Scoliosisi Klinik.

Pemicu Terjadinya Skoliosis

Secara medis, skoliosis belum ditemukan pasti apa penyebabnya, atau penyakit ini tidak memiliki idiomatik. Tapi beberapa kasus skoliosis terjadi karena ada pemicunya. Misalnya skoliosisi yang diakibatkan oleh cedera tulang belakang. Cedera ini bisa diakibatkan benturan terlalu keras pada olahraga atau aktivitas lain. 

Pemicu lain adalah infeksi tulang belakang. Infeksi ini disebabkan oleh banyak hal, seperti makanan, virus, atau bakteri. Penyebab lain seperti usia juga menjadi faktor skoliosis karena tulang belakang mulai aus. Skoliosis karena usia ini biasanya disebut skoliosis degeneratif.

Ada juga  kasus scoliosis yang merupakan  faktor genetika atau bawaan lahir. Seperti gangguan saraf dan otot (skoliosis neuromuskular), misalnya penyakit distrofi otot atau cerebral palsy. Selain itu, juga bisa disebabkan kesalahan penanganan saat bayi lahir. Seseorang bisa didiagnosis mengalami skoliosis setelah dilakukan pengecekan oleh dokter. Dimulai dengan menanyakan gejala yang dialami pasien. Pertanyaan lain seputar penyakit yang pernah dialami dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini meliputi berdiri tegak dan membungkuk.

Selain pemeriksaan fisik, dokter biasanya melakukan foto ronsen dan CT Scan. Perlakuan medis ini dilakukan untuk memastikan lengkungan pada tulang belakang, serta mengetahui tingkat keparahan gejala yang dialami pasien. Jika dicurigai ada kelainan, maka dokter dapat melakukan pemindaian dengan MRI.

Pemeriksaan juga akan dilakukan dengan pengecekan saraf. Tujuannya untuk mengetahui otot bersifat lemah, kaku, atau refleks yang abnormal. Beberapa kasus gejala berat harus menjalani terapi untuk jangka waktu yang cukup lama. 

Untuk gejala ringan, biasanya bisa disembuhkan dengan terapi yang sudah banyak dibuka di klinik di Indonesia. Salah satunya Anda bisa mengunjungi Scoliosis Care di Jalan Wolter Mongisidi nomor 63B, One Wolter Place lantai 2, Kebayoran Baru, Jakarta.

Posting Komentar

0 Komentar